Keberadaan manusia bersamaan dengan hati dan cinta berikut luka. Tuhan ciptakan ketiganya logika yang berbeda. Serta dijanjikannya penawar bagi segala perkara.
Dua tahun lalu aku memilih untuk tidak lagi jatuh hati
kala itu cinta patah sebab ulahku sendiri
hingga tak ada lagi kasih dalam kisah
menghilangkan resah
meninggalkan luka—membara
Sampai pada tahun berikutnya
hati jatuh pada Akar Semesta
cinta perlahan bercahaya
walakin tak sampai pada puncaknya
berakhir redup tanpa penutup
“mungkin takdirku memang mengatup” katanya.
Akan tetapi, perihal hati dengan cintanya memang kehendak ilahi
diharuskan ia merekah kembali
dengan cemas tiada henti
sungguhkah ini?
Kemudian waktu memberi kebenaran
hati belum tepat ditempatkan
bahkan kali ini ia berada di sebuah kisah
seperti dua tahun silam
digariskan cinta jatuh
demi separuh hati seorang tuan
milik puan yang lain
benar
ini jelas salah
namun cinta punya logikanya sendiri
meski hati keras menarik diri