Beratap purnama aku membungkam ingin
sementara penguasa kalbu ini asik terlelap
sesak, oleh rindu aku didekap di ujung gelap.
Deras hujan membasahi pipi memadamkan sebatang lilin
Panas, datanglah saat dingin menyelimuti
rindu ini tak kunjung pergi
Perindu menggigil berharap hangatmu abadi
Hingga sepertiga malam
sepi masih menemani
Dan tiba pagi menyapa
mengusir kelam semalam
Semua sia-sia, sementara
aku diam.
disclaimer
Tulisan di website ini boleh di-copy-paste dengan syarat:
- Mencantumkan nama penulis: Habilah Wahdah, atau
- Menyertakan tautan (link) ke sumber konten yang di copy paste
- Jika kamu menemukan konten (teks, gambar, atau foto) yang digunakan di sini tanpa kredit yang sesuai, tolong hubungi saya di habilahmashabi@gmail.com agar saya dapat segera mengatasinya